Rabu, 29 April 2009

PIDATO

Definisi:
Pidato merupakan salah satu jenis komunikasi lisan yang bersifat searah. Dan sedikit sekali terjadi komunikasi dua arah. Pidato merupakan penyampaian ide atau gagasan kepada pendengar ( audiende ) lewat bahasa lisan yang dibumbui dengan intonasi, gerak-gerik dan mimik tertentu untuk mencapai efek komunikatif.
Jenis-jenis pidato:
1. Memberitahukan
Memberitahukan kepada pendengar mengenai sesuatu hal dan diharapkan setelah pidato berakhir pendengar mengerti mengenai hal yang disampaikan.
2. Menghibur
Memberikan perasaan senang kepada pendengar dan diharapkan setelah pidato berakhir pendengar merasa terhibur dan merasa puas.
3. Mendorong
Mendorong dan memberikan motivasi kepada pendengar dengan harapan setelah pidato berakhir pendengar merasa terpacu dan termotivasi.
4. Meyakinkan
Memberikan keyakinan kepada pendengar dengan harapan setelah pidato berakhir pendengar merasa tersugesti dan yakin akan hal itu.
5. Bertindak
Memberikan perintah kepada pendengar dengan harapan setelah selesai pidato pendengar tergugah hatinya untuk melaksanakan mengenai apa yang diperintahkan.
Metode-metode pidato:
1. Metode Naskah:
Pembicara membuat naskah dan seutuhnya bergantung pada naskah.
2. Metode Menghafal:
Pembicara menghafalkan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3. Metode Ekstemporan:
Perpaduan antara metode naskah dan menghafal. Pembicara membuat kerangkak pidat dan sedikit dihafapkan.
4. Metode impromptu:
Pembicara tidak mempersiapkan apapun dan seutuhnya berimprovisasi.

Anatomi Pidato:
1. Salam Pembuka
a. Salam Waktu: Selamat pagi, siang, malam, dll
b. Salam Keagamaan: Salam damai, salam sejahtera, Syalom, assalammualaikum
c. Salam kehormatan: Yang terhormat, paduka, yang mulia
2. Pendahuluan
3. Isi
4. Penutup
5. Salam Penutup

Selasa, 28 April 2009

BERITA

BERITA
A. BERITA

Definisi Berita:
Berita adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinila penting atau luar biasa.
Berita dalam bahasa Inggris NEWS
News < new ‘baru’
Nilai yang ditekankan di sini adalah kebaruan ( aktualitas ).
N - North
E - East
W - west
S – South
Artinya, sebuah berita menghimpun segala keterangan dari manapun, dari berbagai sumber, dari keempat penjuru mata angin.

Nilai Berita (news values )
Suatu peristiwa atau kejadian baru dianggap bernilai untuk diberitakan / dijadikan berita apabila mengandung salah satu atau beberapa nilai berita berikut:
1. Objektif : berdasarkan fakta, tidak memihak
2. Aktual : terbaru; belum basi; masih layak diberitakan
3. Luar biasa : besar, aneh, janggal, tidak umum
4. Penting : pengaruh/dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/ terkenal
5. Jarak : familiaritas, kedekatan ( geografis, kultural, psikologis )

Unsur-unsur berita:
Unsur-unsur berita biasa diringkas dalam sebuah rumusan klasik 5W+1H:
a. What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
b. Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
c. Where - di mana terjadinya peristiwa itu?
d. When - kapan terjadinya?
e. Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
f. How - bagaimana terjadinya?
Anatomi Berita:
1. Judul atau kepala berita ( headline )
Headline atau judul sering dilengkapi dengan anak judul. Bagian ini berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan;(2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
2. Baris tanggal ( dateline )
Terdiri atas nama media massa, tempat dan tanggal kejadian, untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.

3. Teras berita ( lead atau intro )
Biasanya ditulis pada paragraf pertama sebuah berita, unsur ini menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak.
4. Tubuh berita ( body )
Tubuh atau body berita isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Body merupakan perkembangan berita.
Struktur Berita Ringan:

(1) (2)

Headline Headline

Lead Lead

Dateline Dateline

Body Body

Selasa, 21 April 2009

TANDA BACA baru

No
SOAL
JAWABAN
1.Sudahkah kamu mengerjakan PR matematika

2.Kemarin aku pergi ke Surabaya
3.Lestari Dewi 1998 Supernova Bandug Truedee Book

4.Yth Bpk J Maimana S H

5.Saya ingin datang tapi tidak ada kendaraan

6.Mentari makin ke barat kakekku belum pulang juga

7.
Ketua Drs Ahmad Darmawan
Sekretaris M ratna Murti S E
Bendahara Dra Dini Aulia S H

8.Kata ibu Kamu harus sabar dan jangan lekas marah

9.Di toko itu tersedia buku pensil rautan penggaris dan kertas

10.Pasukan inti akan digerakkan 2 hari sebelum hari H

11.Ayah menangkap kupu kupu untuk adikku

12.Selama periode 1950 1955 Indonesia menganut Konstitusi RIS

13.BPK Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit keuangan negara

14.Bersihkan setiap sampah yang berserakan sekarang

15.Rendra membaca puisi berjudul Balada Terbunuhnya Atmokarpo

16.Padi oryza sativa adalah makanan pokok rakyat Indonesia

17.Ia tinggal di Jalan Melati VI 9

18.Harga kelereng itu Rp 500,00 butir

19.Jangan sampai tragedi 30 September 66 terulang lagi

20.Shuttle Space Pesawat Ulang-Alik

Analisis Puisi ( 8 )

BAHASA INDONESIA
PUISI
Nama : Hari/ Tanggal :
Kelas/ No. Absen :
Kepergianmu
Air matamu mengiris hatiku haluskuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucatterlihat ketakutan kehilangan akan nafasmunafasmu yang mengalir dalam nafaskuKubelai rambutmu dengan kelembutan angin malamterasa getaran menyatu diujung jari-jaritak kuasa menahan gejolak kasihlimpahan nuansa kejora malam yang tak bertepiTak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilutelah terpatri janji pada kedalaman nuraniakan ikut menyatu kegalauan kasih dalam deritameski kekuatan malam hendak meragas
1. Tentukan citraan puisi di atas!
2. Tentukan Efoni dan Kakofoni puisi tersebut!
3. Tentukan pesan moral/ tema puisi di atas!
Undangan Seorang Ibu bernama Pertiwi
Aku ingin mengundangmu
Datang kerumahku yang besar
Tapi akau malu
Rumahku penuh dengan tikus dan kecoa
Tiada tempat tersisa
Dari teras sampai dapur
Dari langit-langit sampai kolong ranjang
Rumahku penuh dengan tikus dan kecoa

Aku ingin mengundangmu datang ke rumahku
Dan memamerkan semua semuanya padamu
Tapi aku tak berdaya
Malu dan putus asa mencengkeramku
Sebab harta itu hampir terkuras habis
Oleh tikus dan kecoa itu
Yang adalah anak-anakku
Anak-anakku
Anak-anakku……
Oleh: Popy Donggo Hutagalung.
1. Tentukan citraan puisi tersebut!
2. Tentukan pemakaian gaya bahasa pada puisis tersebut!
3. Tentukan tema/ pesan moral puis tersebut!

Seekor Capung dan Seekor Ikan
seekor capung
terbang atas kolam
memetik biuh
menerkam gelombang
memandang ikan bermandi ombak
“alangkah bahagia hidup di kolam”

seekor ikan
menatap langit
ditangkapnya sinar mentari
direguknya angin
memandang capung berkilau cahaya
“alangkah bahagia hidup di langit”
(des.96)
Dorothea Rosa Herliany
1. Tentukan citraan puisi di atas!
2. Tentukan Efoni dan Kakofoni puisi tersebut!
3. Tentukan tema atau peasan moral puisi di atas!

BIOLA TAK BERDAWAI (II)

Renjani masih merasa berat hati untuk menerima cinta Bhisma karena trauma masa lalu yang masih sangant melekat. Bhisma yang merasa cintanya ditolak menjadi marah dan putus asa, dibakarnya lagu-lagu yang sudah diciptakannya dan juga jari telunjuknya supaya tidak bisa lagi bisa membuat lagu.
Suatu hari akhirnya Bhisma datang kembali ke tempat Renjani, ditunjukkannya sebuah lagu yang belum selesai karena perasaannya yang putus di tengah jalan. Renjani meminta Bhisma menyelesaikan sepenggal lagu yang belum selesai itu. Bhisma menerima itu dengan syarat Renjani dan Dewa mau menghadiri resetial yang akan dia tampilkan.
Pada malam pementasan itu Renjani dan Dewa tidak datang, begitu marah Bhisma akan hal itu. Pada hari berikutnya didatangilah renjani namun tak Bhisma temukan keberadaannya, akhirnya baru ia tahu bahwa Renjani telah meninggal karena kanker rahim yang diderita sudah sangat parah.Di akhir cerita Bhisma pergi ke makam Renjani dengan Dewa, katanya,"De.....wa....sayang ibu........."

Minggu, 19 April 2009

TANDA BACA-Teori

PENULISAN TANDA BACA
A. Tanda Titik (.)
Dipakai untuk:
1. Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Ibuku tinggal di Bandung.
Kakek berbincang-bincang dengan nenek.
2. Akhir singkatan nama orang.
Contoh: W.R. Soepratman
W.S. Rendra
3. Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Dr. : Doktor
S.E. :Sarjana Ekonomi
4. Singkatan kata/ ungkapan yang sudah umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
a.n. : atas nama
yth. : yang terhormat
5. Belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ihktisar, atau daftar.
Contoh:
III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktorat Jendral Agraria

Penyiapan Naskah:
1. Patokan Umum
1.1. Isi Karangan
1.2. Ilustrasi
B. Tanda Koma (,)
Dipakai untuk:
1. Unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya membeli buku, pensil, dan tas.
Satu, dua, tiga......empat!
2. Memisahkan kalimat setara yang atau dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi, melainkan.
Contoh:
Saya ingin pergi, tapi hari hujan.
Demi bukan anak pak Harun, tapi anak pak Haji.
3. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
4. Di belakang kata atau ungkapan yang penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. (oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi )
Contoh:
Oleh karena itu, kita harus berangkat sekarang.
Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5. Di belakang kata seperti o, ya waduh, aduh,dan kasihan yang terdapat di awal kalimat.
Contoh:
O, begitu caranya.
Wah, kamu pandai juga ya.
6. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
Kata ibu, “Saya gembira sekali.”
“Saya bangga sekali,” kata Ayah “akhirnya kamu meraih cita-citamu.”
7. Di antara:
i. Nama dan alamat
Contoh:
Sdr. Soetanto, Jalan Kenari, Menteng, Jakarta.
ii. Bagian-bagian alamat
Contoh:
Jalan Garuda VII No 12, Pondok Cikunir, Jati Bening Bekasi.
iii.Tempat dan tanggal
Contoh:
Tangerang, 3 Februari 09
iv. Nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutuan.
Contoh:
Jakarta, Indonesia
Chiang Mai, Thailand
8. Menceraikan bagian nama yang di balik susunannya dalam penulisan daftar pustaka.
Contoh:
Marah Rusli : Rusly, Marah
Kahlil Gibran: Gibran, Kahlil
9. Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Contoh:
Saepul Jalil, S.E.
Prof. Dr. B.J. Habibie, M.Sc.
10. Di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.
Contoh;
12,54 m
Rp 9.999,99
11. Mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Contoh:
Guru saya, Pak Bajury, kocak sekali.
Di daerah kami, misalnya, masih banyak laki-laki yang makan sirih.
C. Tanda Titik Koma (;)
Dipakai untuk:
1. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Malam makin larut; kami belum selesai juga.
Hujan sudah reda; petir masih menyambar-nyambar.
2. Memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
Ayah membaca koran; ibu memasak; adik bermain; aku belajar matematika.
D. Tanda Titik Dua(:)
Dipakai :
1. Pada akhir suatu peryataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
Yang kita perlukan adalah barang-barang sebagai berikut: kursi, meja, dan lemari.
Sekolah Menengah Kejuruan itu membuka jurusan: Akuntansi, Tata Boga, Tata Busana, dan Elektronika.
2. Sesudah kata atau gabungan kata yang memerlukan pemerincian.
Contoh:
Ketua : Johannes Bakti
Tempat Sidang : Aula Nusantara.
E. Tanda Hubung (-)
Dipakai:
1. Untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
........................ ternyata ka-
mu mengingkari hal itu.
2. Sebagai tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh;
................................. cara kamu meng-
ukur panas.
.................................. cara baru me-
ngukur kelapa.
3. Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: buku-buku, laba-laba, jari-jari, rumah-rumah
4. Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan dan bagian-bagian tanggal.
Contoh: Gajah Mada : G-a-j-a-h-M-a-d-a
25-5-2009
5. Memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Contoh:
Ber-evolusi dengan berevolusi
Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang-ramah.
6. Merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh:
se-Indonesia
ke-2
tahun 90-an
ber-KTP
sinar-X
7. Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
di-charter
pen-tackle-an
F. Tanda Pisah (−)
Dipakai dalam hal:
1. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu − saya yakin akan tercapai − diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini – evolusi, teori kenisbian dan juga pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3. Mengantarai dua bilangan atau tanggal yang berarti “sampai dengan” atau di antara dua nama kata yang berarti “ke” atau “sampai”.
Contoh:
1978 − 1987
Jakarta − Bandung
Tanggal 5 − 9 Desember 2003.
G. Tanda Elipsis (...)
Dipakai untuk:
1. Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
Kalau begitu…………ya, marilah kita bergerak.
2. Menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
Sebab-sebab akan kemerosotan……..akan diteliti lebih lanjut.
H. Tanda Tanya (?)
Dipakai:
1. Pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
Kapan ia akan berangkat?
Bukumu mana?
2. Di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Ia dilahirkan pada tahun 1987(?)
Uangnya sebanyak 10 juta Rupiah (?) hilang
I. Tanda Seru (!)
Dipakai sesudah ungkapan atau peryataan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Alangkah seramnya peristiwa itu!
Bersihkan kamar ini sekarang juga!
Merdeka!
Masaka! Sampai hati juga ia meninggalkan anaknya.
J. Tanda Kurung ( (......) )
Dipergunukan dalam hal:
1. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
DIP ( Daftar Isian Proyek ) kantor itu sudah selesai.
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Keterangan itu ( lihat table 10 ) menunjukkan arus perkembangan baru pasaran dalam negeri.
3. Mengapit angka atau huruf yang memerinci atau seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh:
Faktor-faktor produksi mencakup:
(1) alam,
(2) tenaga kerja, dan
(3) modal.
K. Tanda Kurung Siku ( [ ] )
Digunakan untuk mengapit:
1. Huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagiannya yang ditulis orang lain.
Contoh:
Sang Sapemba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Keterangan dalam kalimat penjelasan yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
( Perbedaan antara dua macam proses itu [ lihat bab I ] tidak dibicarakan )
L. Tanda Petik/ kutip (“........” )
Dipakai untuk:
1. Mengapit petikan langsung dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh:
“Sudah siap?” tanya komandan regu.
2. Mengapit judul syair, karangan, dan bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Sajak “Cinta di Balik Kelambu” menjadi polemik.
Bacalah “Hati Yang damai” dari buku Sesejuk Relung Hati.
3. Mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Ia bercelana panjang model “cut brai”
M. Tanda Petik Tunggal (‘......’)
Dipakai untuk:
1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
Tanya Kika, “Kamu dengar bunyi ’kriuk-kriuk’ tadi?”
2. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh:
Rate of inflation ‘laju inflasi’
N. Tanda Garis Miring ( / )
Dipakai:
1. Dalam penomoran kode surat.
Contoh:
No.007/JB/2008
2. Sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.
Contoh:
mahasiswa/mahasiswi
Jalan Pakis Raya IX/009
Harga kue itu Rp 12.000,00/bungkus.
O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
‘kan ku coba.
t’lah lama ku tungggu dirimu.
13 November ‘08

Kamis, 16 April 2009

Tanda Baca latihan

LATIHAN BAHASA INDONESIA
Nama :
Kelas :
Hari/ Tanggal :

1. No … 6036/F8/H.4/1987
Hal … Pengiriman buku
Lampiran … Tiga
2. Dengan hormat…
Saudara Sutaryo…mahasiswa FKIP Universitas Lampung meminta buku..buku kebahasaan kepada kami….
3. Tulislah tokoh…tokoh…latar…dan alur dalam cerpen…
4. Ibu berkata … …Andi lekas mandi….hari sudah sore… …
5. Tarigan...H.G .... 1989...Pengajaran Kosakata...Bandung... Angkasa...
6. Tulislah tokoh...tokoh...latar...dan alur dalam cerpen....
7. Toto Sudarto Bachtiar dilahirkan di Palilama...Cirebon...Jawa Barat... ...12 Oktober 1929...
8. Purwo...Bambang kaswanti... 1991... Bulir...bulir Sastra dan Bahasa....Jakarta...Kanisius
9. Tuliskan pokok..pokok berita yang telah kalian dengarkan...
10. Air dari lautan...sungai...darat...menguap menjadi uap air karena sinar matahari...
11. ...Selamat pagi...Sam... Ayo...sudah pukul tujuh... ... serunya...
12. Stellamaris International School
Cluster Vatican...Sektor 8A...Gading Serpong...Tangerang
13. Pensi ...Pentas Seni... tidak dapat dipisahkan dari agenda kegiatan siswa SMP dan SMA...
14. TNI AU ...Angkatan Udara... mendapat tambahan 6 pesawat Sukhoi baru dari parik Irkuts di Rusia...
15. Buatlah karangan singkat tentang apa saja ...tema bebas... ...